Yang Mulia Luangpu Pramote Pamojjo
16 Maret 2008
Alih Bahasa: Shi Ne Ling|Kutipan dipilih oleh Sati Home

“Keadaan terjaga” —
bila diungkapkan dengan bahasa manusia biasa,
sesungguhnya sulit sekali.
Setiap orang mengira dirinya sudah terjaga.
Namun pada kenyataannya,
sulit sekali menemukan di dunia ini mereka yang benar-benar terjaga.
Yang ada hanyalah orang-orang yang masih bermimpi,
meskipun mata mereka terbuka.
Bermimpi siang, bermimpi malam.
Saat tidur mereka bermimpi,
bahkan saat bangun pun mereka masih bermimpi.
Bermimpi ketika bangun adalah
keadaan ketika batin ini larut dalam dunia pikiran.
Pikiran mengembara tanpa henti,
memikirkan ini dan itu.
Kadang kala kita sadar akan apa yang sedang dipikirkan,
kadang kala bahkan tidak tahu apa yang dipikirkan.
Batin bisa melayang pergi sampai satu jam lamanya,
dan kita bahkan tidak tahu sedang memikirkan apa.
Hal seperti ini pun bisa terjadi.
Ketika batin melayang dan hanyut dalam pikiran,
Kadang kita tahu apa yang sedang dipikirkan,
kadang tidak tahu apa yang dipikirkan.
Pada saat itu,
tubuh ada tetapi seakan-akan tidak ada,
karena kita melupakannya.
Batin pun ada tetapi seakan-akan tidak ada,
karena kita pun melupakannya.
Saat kita lupa tubuh dan lupa batin,
saat itu disebut kehilangan sati.
Saat kita ingat tubuh dan ingat batin,
itulah yang disebut memiliki satipaṭṭhāna
Satipaṭṭhāna adalah sati yang mengetahui tubuh dan mengetahui batin.
Satipaṭṭhāna merupakan jalan satu-satunya, jalan tunggal,
yang menuntun kita menuju kemurnian batin dan kebebasan sejati.
Karena itu,
kita harus senantiasa sadar diri,
jangan sampai lupa tubuh,
jangan sampai lupa batin.
Senantiasalah menyadari keberadaan tubuh,
senantiasalah menyadari keberadaan batin.
Jangan terus-menerus hanyut dalam pikiran.
Sejak kanak-kanak kita sudah berpikir tanpa henti.
Mulai sekarang, berlatih untuk menyadari:
belajarlah menjadi insan yang sadar,
yang mengetahui tubuh,
yang mengetahui batin.
Saat kita hadir menyadari tubuh dan menyadari batin,
kesadaran itu sendiri
adalah gerbang awal dari praktik.
Dalam setiap praktik vipassanā,
kesadaran diri adalah fondasi utamanya.
Ketika batin kita tidak lagi hanyut ke dalam dunia pikiran,
saat itu kita benar-benar terjaga,
kita benar-benar sadar.
Pernyataan dari Shi Ne Ling:
Meskipun kami telah berusaha sebaik mungkin, terjemahan ini mungkin belum sepenuhnya mencerminkan makna mendalam dari ajaran Luangpu. Apabila terdapat kekeliruan atau kekurangan, sepenuhnya merupakan tanggung jawab kami.
Terjemahan Mandarin:
Terjemahan Inggris: